Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Resensi Cerpen Robohnya Surau Kami


Resensi Cerpen Robohnya Surau Kami

Nilai keindahan cerpen robohnya surau kami Nilai keindahan cerpen robohnya surau kami

1. Nilai keindahan cerpen robohnya surau kami Nilai keindahan cerpen robohnya surau kami


Hidup yang dikehendaki Tuhan bukan saja hidup dengan menyembah dan memuji nama-Nya terus menerus dan menjalankan perintah agama dengan baik, melainkan juga hidup yang peka dengan keadaan sekitar.

2. dari cerpen "robohnya surau kami"


A. Diakhirat(Neraka) Saat Haji Saleh dan kawan-kawan telah tiada didunia
B.Maksud dari "robohnya surau kami" : Surau melambangkan agama islam yang mengandung segala kebaikan didalamnya. Jadi intinya adalah kebaikan dalam agama islam yang telah hancur oleh orang-orang tertentu
C. Sebagai manusia, kita tidak boleh meninggi-ninggikan kebaikan yang telah dilakukan... Kita juga harus mengingat keburukan kita, agar kita tidak menjadi RIA

3. Waktu dan tempat cerpen robohnya sebab dan akibat cerpen robohnya surau kami


Jawaban:

a.       Latar tempat

Latar tempat dalam cerita ini jelas disebutkan oleh pengarangnya, seperti kota, dekat pasar, di surau, dan sebagainya:

“kalau beberapa tahun yang lalu Tuan datang kekota kelahirankumdengaan menumpang bis, Tuhan akan berhenti didekat pasar. Melangkahlah menyusuri jalan raya arah ke barat.

b.      Latar waktu

“pada sewaktu-waaktu” kaata Ajo Sidi memulai, “ di akhirat Allah akan  memeriksa orang-orang yang sudah berpulang.

Penjelasan:


4. pribahasa pada cerpen robohnya surau kami


robohnya surau kami menceritakan tentang dialig seorang hamba dengan tuhannya.

5. Apa tema cerpen robohnya surau kami


Tema atau pokok persoalan cerpen Robohnya Surau Kami sesungguhnya terletak pada persoalan batin kakek Garin setelah mendengar bualan Ajo Sidi. Gambaran ini terletak pada halaman 10 berikut ini.

“Sedari mudaku aku disini, bukan? Tak ku ingat punya istri, punya anak, punya keluarga seperti orang-orang lain, tahu? Tak kupikirkan hidupku sendiri. Aku tak ingin cari kaya, bikin rumah. Segala kehidupanku, lahir batin, ku serahkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Tak pernah aku menyusahkan orang lain. Lalat seekor enggan aku membunuhnya. Tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk. Umpan neraka…. Tak ku pikirkan hari esokku, karena aku yakin Tuhan itu ada dan pengasih penyayang kepada umatNya yang tawakkal. Aku bangun pagi-pagi. Aku bersuci. Aku pukul bedug membangunkan manusia dari tidurnya, supaya bersujud kepadaNya. Aku bersembahyang setiap waktu. Aku puji-puji dia. Aku baca KitabNya. “Alahamdulillah” kataku bila aku menerima karuniaNya. “Astaghfirullah” kataku bila aku terkejut. ” Masa Allah bila aku kagum.” Apakah salahnya pekerjaanku itu? Tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk.”

Kemudian pada halaman 16 gambaran itu ditegaskan kembali, yaitu :

“Tidak, kesalahan engkau, karena engkau terlalu mementingkan diri mu sendiri. Kau takut masuk neraka, karena itu kau taat bersembahyang. Tapi engkau melupakan kaum mu sendiri, melupakan kehidupan anak istimu sendiri, sehingga mereka itu kucar kacir selamanya. Inilah kesalahan mu yang terbesar, terlalu egoistis, padahal engkau di dunia berkaum, bersaudara semuanya, tapi engkau tak memperdulikan mereka sedikitpun.”

Dengan demikian, jika kita buat kesimpulan atas fakta-fakta di atas maka tema cerpen ini adalah seorang kepala keluarga lalai itu sehingga masalah kelalaiannya itu akhirnya mampu membunuh dirinya. Dan simpulan temanya itu ternyata bersifat universal. Oleh karena itu, wajarlah kalau cerpen karya A.A. Navis ini diterima oleh setiap orang.


6. struktur teks pada cerpen robohnya surau kami


abstrak,resolusi,Koda.....maaf tahunya segitu

7. judul cerpen robohnya surau kami ​


"robohny surau kami"

ditulis oleh:A.A.nafis


8. cerpen, pertanyaan kreatif, cerpen Robohnya Surau Kami


ada di indonesia tarian baju adat senjata nazi paling berbahaya

9. judul cerpen robohnya surau kami ​


Jawaban:

judul cerpen robohnya surau kami adalah sebuah cerpen yang judulnya robohnya surAu kami

makash


10. meresensi novel Robohnya surau kami karya AA Navis



“Robohnya Surau Kami”

Judul : Robohnya Surau Kami
Pengarang : A.A. Navis
Tahun : Cetakan ketujuh belas: November 2010
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Dimensi : 142 halaman
ISBN : 978-979-22-6129-5
Harga Buku : Rp 18.500,00



11. Sinopsis dari cerpen robohnya surau kami


Di suatu tempat ada sebuah surau tua yang nyaris ambruk. Hanya karena seseorang yang datang ke sana dengan keikhlasan hatinya dan izin dari masyarakat setempat, surau itu hingga kini masih tegak berdiri. Orang itulah yang merawat dan menjaganya. Kelak orang ini disebut sebagai Garin.

Meskipun orang ini dapat hidup karena sedekah orang lain, tetapi ada yang paling pokok yang membuatnya bisa bertahan, yaitu dia masih mau bekerja sebagai pengasah pisau. Dari pekerjaannya inilah dia dapat mengais rejeki, apakah itu berupa uang, makanan, kue-kue atau rokok.

Kehidupan orang ini agaknya monoton. Dia hanya mengasah pisau, menerima imbalan, membersihkan dan merawat surau, beribadah di surau dan bekerja hanya untuk keperluannya sendiri. Dia tidak ngotot bekerja karena dia hidup sendiri. Hasil kerjanya tidak untuk orang lain, apalagi untuk anak dan istrinya yang tidak pernah terpikirkan.

Suatu ketika datanglah Ajo Sidi untuk berbincang-bincang dengan penjaga surau itu. Lalu, keduanya terlibat perbincangan yang mengasyikan. Akan tetapi, sepulangnya Ajo Sidi, penjaga surau itu murung, sedih dan kesal. Karena dia merasakan, apa yang diceritakan Ajo Sidi itu sebuah ejekan dan sindiran untuk dirinya.

Dia memang tak pernah mengingat anak dan istrinya tetapi dia pun tak memikirkan hidupnya sendiri sebab dia memang tak ingin kaya atau bikin rumah. Segala kehidupannya lahir batin diserahkannya kepada Tuhannya. Dia tak berusaha mengusahakan orang lain atau membunuh seekor lalat pun. Dia senantiasa bersujud, bersyukur, memuji dan berdoa kepada Tuhannya. Apakah semua ini yang dikerjakannya semuanya salah dan dibenci Tuhan? Atau dia ini sama seperti Haji Saleh yang di mata manusia tampak taat tetapi dimata Tuhan dia itu lalai? Akhirnya, kelak ia dimasukkan ke dalam neraka. Penjaga surau itu begitu memikirkan hal ini dengan segala perasaannya. Akhirnya, dia tak kuat memikirkan hal itu. Kemudian dia memilih jalan pintas untuk menjemput kematiannya dengan cara menggorok lehernya dengan pisau cukur.

Kematiannya sungguh mengejutkan masyarakat di sana. Semua orang berusaha mengurus mayatnya dan menguburnya. Kecuali satu orang saja yang tidak begitu peduli atas kematiannya. Dialah Ajo Sidi, yang pada saat semua orang mengantar jenazah penjaga surau dia tetap pergi bekerja.

12. ringkasan sedikit cerpen robohnya surau kami


cerpen indonesia yang ada di buku buku lks.

13. Laporan diskusi cerpen robohnya surau kami


CERPEN ITU MENGAJARKAN KITA UNTUK BERIBADAH KARENA APA PUN KEHENDAK TUHAN PASTI TERJADI

14. siapa pengarang cerpen robohnya surau kami??


Robohnya Surau Kami adalah sebuah cerpen yang ditulis oleh A.A. Navis
(almarhum)A.A Navis


15. majas apa saja yang ada dalam cerpen robohnya surau kami ?


biasanyayg sering dipaai itu majas personifikasi

Video Terkait


Posting Komentar untuk "Resensi Cerpen Robohnya Surau Kami"